OIL SOLID GOLD BERJANGKA, SG BERJANGKA , SOLID GROUP, PT SGB , SGB
Solid Gold Berjangka | Harga minyak naik setelah kenaikan satu hari terbesar dalam hampir setahun karena kekhawatiran bahwa Israel mungkin memutuskan untuk menyerang fasilitas minyak mentah Iran sebagai balasan atas serangan rudal awal minggu ini.
Harga minyak West Texas Intermediate naik mendekati $74 per barel, setelah melonjak lebih dari 5% pada hari Kamis, sementara Brent ditutup di dekat $78. Pada hari Kamis, Presiden Joe Biden ketika ditanya apakah dia akan mendukung Israel menyerang fasilitas minyak mentah Iran berkata: "Kami sedang mendiskusikannya." Kemudian, seorang pejabat AS mengatakan bahwa pemerintah masih dalam pembicaraan dengan Israel, dan yakin bahwa belum ada keputusan yang diambil.
Presiden Joe Biden menjawab pertanyaan tentang apakah Israel akan memasukkan serangan terhadap industri minyak Iran dalam tanggapannya terhadap serangan rudal Iran baru-baru ini. Biden berbicara pada hari Kamis di luar Gedung Putih.
Harga minyak mentah melonjak minggu ini karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah meningkatkan kemungkinan bahwa pasokan dari kawasan tersebut, yang mencakup sekitar sepertiga dari total pasokan dunia, dapat terganggu. Israel dan Iran, serta proksi Teheran di Lebanon, Gaza, dan tempat lain, telah saling berhadapan selama setahun terakhir, yang memicu kekhawatiran akan konflik habis-habisan yang dapat melibatkan AS.
Anggota OPEC Iran yang memompa lebih dari 3 juta barel minyak mentah per hari menembakkan rentetan rudal ke Israel awal minggu ini, setelah Israel meningkatkan serangannya terhadap Hizbullah yang didukung Teheran, termasuk mengirim pasukannya ke Lebanon selatan. Pada hari Kamis, negara-negara Kelompok Tujuh yang dipimpin AS menyerukan negara-negara di kawasan itu "untuk bertindak secara bertanggung jawab dan menahan diri".
WTI untuk pengiriman November naik 0,2% menjadi $73,83 per barel pada pukul 6:49 pagi di Singapura.
Brent untuk pengiriman Desember ditutup 5% lebih tinggi pada $77,62 per barel pada hari Kamis.(mrv)
Sumber : Bloomberg
No comments:
Post a Comment