Harga Emas hari ini - Saham Asia naik pada hari Selasa(21/10), didukung laba perusahaan AS yang solid dan tanda ketegangan antara Washington dan Beijing yang mulai mereda. Indeks di Jepang dan Australia menguat, sementara Korea Selatan dibuka naik lebih dari satu persen. Kontrak berjangka saham AS juga mengarah ke kenaikan. Indeks perusahaan Tiongkok yang tercatat di AS menanjak sekitar dua koma empat persen, terbaik dalam sepekan. Emas masih melanjutkan kenaikan di awal sesi Asia meskipun ada peringatan akan dibubarkan.
Di Wall Street, dua indeks utama AS mencatat kenaikan dua hari terbesar sejak Juni. Sekitar delapan puluh lima persen emisi sudah melampaui perkiraan laba, membantu meredakan kekhawatiran akibat penutupan pemerintah. Harapan perkembangan pembicaraan dagang ikut mengangkat selera risiko. Presiden Donald Trump tetap menegaskan ancaman tarif jika tidak ada kesepakatan sebelum awal November, namun berencana bertemu Presiden Xi Jinping pekan depan.
Awal bulan ini pasar sempat goyah ketika wacana tarif sangat tinggi kembali muncul. Harga kedelai ikut menguat karena harapan kesepakatan dagang yang bisa membuka kembali ekspor Amerika. Di Sydney, saham produsen mineral penting melonjak setelah Amerika dan Australia menandatangani kerja sama untuk memperkuat akses terhadap tanah jarang dan kunci material.
Fokus pasar kini ke data inflasi Amerika Serikat pada hari Jumat yang sempat tertunda karena penutupan pemerintah. Perkiraan menunjukkan inflasi inti naik nol koma tiga persen setiap bulan untuk bulan ketiga berturut-turut, dengan laju tahunan sekitar tiga koma satu persen. Energi diperkirakan mencapai angka utama. Data ini penting bagi keputusan bank sentral pada akhir Oktober, sementara investor juga menunggu laporan laba dari perusahaan teknologi besar. Inti berita adalah saham Asia naik berkat laba yang kuat dan tanda peredaan ketegangan, pasar menunggu inflasi dan arah kebijakan berikutnya. - Solid Gold
Sumber : Newsmaker.id
No comments:
Post a Comment