Harga Emas hari ini - Pasar Asia-Pasifik jatuh pada hari Kamis(23/10), mengikuti penurunan Wall Street di tengah kekhawatiran atas hubungan dagang AS-Tiongkok.
Kekhawatiran perdagangan kembali muncul setelah Reuters melaporkan pada hari Rabu di Amerika Serikat bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor ke Tiongkok yang dibuat dengan perangkat lunak AS, mengutip seorang pejabat AS dan tiga orang yang diberi pengarahan oleh otoritas AS.
Sumber tersebut mengatakan bahwa rencana tersebut, yang dapat mencakup berbagai macam barang mulai dari laptop hingga mesin jet, mungkin tidak akan dilanjutkan, dan itu bukan satu-satunya pilihan yang sedang dibahas.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, melemah 1,52% di awal perdagangan, sementara Topix turun 0,71%.
Investor di Asia juga akan memperhatikan keputusan suku bunga kebijakan Bank of Korea nanti. Bank sentral negara itu diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,5% menurut para ekonom yang disurvei oleh Reuters, karena para pembuat kebijakan terus menandai utang rumah tangga sebagai risiko utama.
Indeks Kospi Korea Selatan anjlok 1,5%, sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 1%.
ASX/S&P 200 Australia turun 0,33%.
Harga berjangka Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih rendah, diperdagangkan pada level 25.647, dibandingkan penutupan indeks sebelumnya di level 25.781,77.
Harga berjangka ekuitas AS sedikit melemah pada awal sesi Asia setelah tiga indeks acuan utama di AS melemah pada hari Rabu di Amerika Serikat. Pendapatan perusahaan yang mengecewakan dari perusahaan-perusahaan termasuk Texas Instruments dan Netflix juga membebani rata-rata saham utama.
Semalam, Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 334,33 poin, atau 0,71%, ke level 46.590,41. S&P 500 turun 0,53% dan ditutup pada level 6.699,40, sementara Nasdaq Composite melemah 0,93% dan ditutup pada level 22.740,40.
Pada level terendah sesi, Dow Jones turun lebih dari 400 poin, atau sekitar 1%, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 1,2% dan 1,9%. - Solid Gold Berjangka
Sumber: Newsmaker.id
No comments:
Post a Comment