OIL SOLID GOLD BERJANGKA, SG BERJANGKA , SOLID GROUP, PT SGB , SGB
Solid Gold Berjangka | Harga minyak stabil di perdagangan Asia pada hari Selasa(12/11) setelah mencatat kerugian besar pada sesi sebelumnya karena lebih banyak langkah stimulus di Tiongkok yang tidak memuaskan, sementara fokus juga tetap pada pasokan AS.
Harga minyak mentah anjlok pada hari Senin karena rencana Tiongkok untuk lebih banyak pengeluaran fiskal membuat investor tidak bersemangat, sementara data inflasi dari importir minyak terbesar di dunia juga mengecewakan.
Di AS, badai tropis Rafael terlihat sebagian besar menghilang di Teluk Meksiko, meredakan kekhawatiran akan gangguan pasokan di wilayah tersebut.
Minyak mentah berjangka Brent yang berakhir pada bulan Januari naik 0,2% menjadi $71,95 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate naik 0,2% menjadi $68,04 per barel pada pukul 20:29 ET (01:29 GMT). Kedua kontrak turun lebih dari 2% pada hari Senin.
Pasar minyak juga tertekan oleh dolar yang kuat, karena posisi seputar kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden mendorong greenback ke level tertinggi dalam empat bulan. Pasar juga menunggu untuk melihat kebijakan Trump terhadap produksi minyak AS dan pasokan global.
Stimulus Tiongkok mengecewakan, lebih banyak langkah ditunggu
Tiongkok mengumumkan paket pertukaran utang senilai sekitar 10 triliun yuan ($1,6 triliun) untuk membantu mendukung pemerintah daerah di tahun-tahun mendatang.
Namun, langkah tersebut diperkirakan tidak akan memberikan banyak dukungan langsung bagi perekonomian. Beijing juga menahan diri untuk mengumumkan langkah fiskal langsung apa pun untuk mendukung pasar properti dan konsumsi swasta.
Kurangnya langkah langsung mengguncang sentimen terhadap importir minyak terbesar di dunia, yang memicu kekhawatiran bahwa permintaan di negara itu akan semakin memburuk.(ayu)
Sumber: Investing.com
No comments:
Post a Comment