USDGBP/USDEUR/USDUSD/JPY, PT SGB SOLID GOLD BERJANGKA SOLID GROUP SG BERJANGKA
Solid Gold Berjangka | Dolar melemah pada hari Senin (26/2) menjelang pekan yang penuh dengan makro yang dapat memberikan gambaran lebih lanjut mengenai prospek suku bunga global, dengan pembacaan inflasi AS yang menjadi pusat perhatian.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, akan dirilis pada hari Kamis, dengan perkiraan kenaikan bulanan sebesar 0,4%.
Angka inflasi di zona euro, Jepang dan Australia juga dirilis minggu ini, bersamaan dengan keputusan suku bunga dari survei Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) dan PMI Tiongkok.
Euro naik 0,3% pada $1,0854, setelah menguat terhadap dolar dalam delapan dari sembilan sesi perdagangan terakhir.
Pejabat ECB telah menegaskan kembali fokus mereka pada inflasi di zona euro, khususnya sektor jasa dan pertumbuhan upah.
Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde pada hari Jumat mengatakan pertumbuhan upah telah melambat, namun masih terlalu dini untuk berasumsi bahwa inflasi telah diatasi.
Acara utama bagi investor minggu ini adalah PCE inti AS pada hari Kamis. Pembacaan inflasi produsen dan konsumen yang lebih tinggi telah meningkatkan kemungkinan bahwa kebijakan ini akan melebihi ekspektasi, yang selanjutnya dapat menekan ekspektasi kapan The Fed akan melakukan pemotongan suku bunga pertamanya.
Pasar saat ini memperkirakan hanya sekitar 20% peluang bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Mei, dibandingkan peluang hampir 90% pada bulan lalu, menurut alat CME FedWatch.
Indeks dolar turun 0,2% pada 103,74.
Harga konsumen nasional Jepang akan dirilis pada hari Selasa dan diperkirakan menunjukkan inflasi inti melambat ke tingkat tahunan sebesar 1,8% pada bulan Januari, terendah sejak Maret 2022.
Hal ini akan mempersulit rencana Bank Sentral Jepang (BoJ) untuk mengakhiri suku bunga negatif dalam beberapa bulan mendatang, sehingga membuat yen tetap berada di bawah tekanan dalam waktu dekat.
Yen terakhir diperdagangkan stabil di 150,57 per dolar, setelah jatuh lebih dari 6% pada tahun ini.
Sterling, sementara itu, naik 0,2% menjadi $1,2696, namun turun 0,1% terhadap euro menjadi 85,50 pence. (Arl)
Sumber : Reuters
No comments:
Post a Comment